Bismo Daru Jatmiko sang Penyanyi cilik Sidoarjo
45News id - Dalam lanskap budaya dan musik lokal Sidoarjo, nama Bismo Daru Jatmiko mulai mengemuka sebagai sosok muda yang menyatukan kesederhanaan dengan semangat kreatif yang tulus. Ia memperkenalkan dirinya lewat kanal YouTube dengan sapaan hangat, “Halo semua, perkenalkan nama saya Bismo Daru Jatmiko dari Sidoarjo,” dan sejak itu, ia konsisten membagikan video cover lagu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan kecintaannya pada musik sebagai medium ekspresi yang jujur dan membumi.
Bismo Daru Jatmiko adalah seorang anak kelas 5 SD yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mulai dikenal publik melalui kanal YouTube tempat ia membagikan video cover lagu-lagu populer Indonesia. Dalam beberapa unggahan, ia memperkenalkan dirinya dengan sapaan hangat dan menyebut bahwa ia berasal dari Sidoarjo, menunjukkan kebanggaannya terhadap daerah asalnya. Meski masih sangat muda, Bismo telah menunjukkan ketekunan dan keberanian untuk tampil di ruang publik, baik secara daring maupun langsung di acara budaya.
Ia mulai menyanyi dan membuat konten musik sejak usia dini, kemungkinan besar sekitar usia 8 atau 9 tahun, mengingat saat ini ia duduk di kelas 5 SD. Karya-karyanya seperti cover lagu “Indonesia Jaya” dan “Hal Hebat” oleh Govinda menunjukkan bahwa ia memiliki ketertarikan pada lagu-lagu yang bernuansa nasionalisme dan cinta tanah air. Gaya bermusiknya sederhana dan jujur, tanpa banyak efek atau pencitraan, yang justru membuatnya terasa dekat dan tulus di mata penonton.
Namun Bismo bukan sekadar musisi digital. Ia juga tampil dalam ruang-ruang budaya yang lebih tradisional, seperti saat ia hadir sebagai tamu undangan dalam pagelaran Wayang Kulit “Gagraq Porongan” di Desa Pabean, Sedati, pada malam tanggal 10 September 2025. Kehadirannya di acara tersebut menunjukkan bahwa ia tidak hanya aktif di dunia maya, tetapi juga terlibat langsung dalam pelestarian budaya lokal. Ia tampak menyimak pertunjukan dengan penuh perhatian, berinteraksi dengan seniman dan warga, dan merekam beberapa momen penting dengan kamera kecil yang ia bawa. Dalam suasana yang dipenuhi tembang gamelan dan narasi filosofis dari dalang Ki Surono, Bismo hadir sebagai pengisi acara yang mencuri perhatian, tetapi juga menghibur penonton dengan setiap gerak dan suara.
Di balik layar, Bismo juga pernah tampil dalam program televisi lokal seperti “Janjiku Indonesia” di TVRI Jawa Timur, yang menampilkan bakat-bakat muda dari komunitas The Rising Stars. Penampilannya di sana memperkuat citranya sebagai anak muda yang tidak hanya berbakat, tetapi juga memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan ekspresi kreatif yang membangun. Ia tidak tampil dengan gaya flamboyan atau pencitraan berlebihan, melainkan dengan kesederhanaan yang membuat pesan-pesannya terasa lebih kuat. Dalam wawancara singkat, ia menyebut bahwa musik adalah cara untuk menyampaikan harapan dan keresahan, dan bahwa ia ingin terus berkarya dengan cara yang jujur dan relevan..
Bismo Daru Jatmiko adalah potret anak muda yang tidak hanya berkarya, tetapi juga berpikir. Ia hadir di tengah masyarakat bukan sebagai selebritas, tetapi sebagai pendengar dan pencatat. Ia membawa semangat yang tenang namun kuat, mengajak kita untuk melihat bahwa seni dan budaya bukanlah milik masa lalu, tetapi medan hidup yang terus bergerak. Dalam dunia yang sering tergesa-gesa, Bismo memilih untuk berjalan pelan, menyimak, dan merangkai ulang. Dan mungkin justru karena itu, ia menjadi salah satu suara yang patut kita dengar.(JS)
Belum ada Komentar untuk "Bismo Daru Jatmiko sang Penyanyi cilik Sidoarjo"
Posting Komentar