-->
Loading...

Indonesia di Tengah Arus Global: Prabowo dan Diplomasi Multilateral

 

45News id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Beijing, Tiongkok, dalam rangka menghadiri peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China pada hari Selasa (2/9/2025) . Kunjungan ini menjadi sorotan dunia internasional karena dihadiri oleh 26 kepala negara dan pemerintahan, menandai momen penting dalam sejarah diplomasi global. Prabowo hadir atas undangan langsung dari Presiden Xi Jinping, menunjukkan kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade. Parade militer yang digelar di pusat kota Beijing bukan hanya menjadi simbol kemenangan masa lalu, tetapi juga panggung bagi negara-negara sahabat untuk menunjukkan solidaritas dan komitmen terhadap perdamaian serta stabilitas kawasan.

Dalam suasana penuh khidmat dan simbolisme di Beijing, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan yang menggugah di hadapan para pemimpin dunia dalam rangka peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China. Di tengah barisan kepala negara dan pemerintahan dari berbagai belahan dunia, Prabowo tampil dengan sikap tegas namun bersahaja, membawa pesan perdamaian dan kerja sama yang menjadi ciri khas diplomasi Indonesia sejak era kemerdekaan.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa sejarah perjuangan rakyat Tiongkok melawan agresi asing adalah cerminan semangat perlawanan terhadap penindasan dan penjajahan, nilai yang juga hidup dalam jiwa bangsa Indonesia. Ia menyampaikan penghormatan atas pengorbanan rakyat China dalam mempertahankan kedaulatan mereka, seraya mengaitkan semangat tersebut dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pidato itu tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga jembatan untuk memperkuat hubungan emosional antara kedua bangsa.

Lebih jauh, Prabowo menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dunia di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Ia menolak pendekatan konfrontatif dan mengajak semua negara untuk mengedepankan dialog, saling menghormati, dan kerja sama multilateral. Menurutnya, dunia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang berani namun bijaksana, yang mampu meredam konflik dan membangun masa depan bersama yang lebih adil dan berkelanjutan. Dalam konteks itu, Indonesia siap memainkan peran sebagai penengah dan mitra strategis yang menjunjung tinggi prinsip non-blok dan kedaulatan nasional.

Pidato Prabowo juga menyentuh isu-isu global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan pembangunan inklusif. Ia menegaskan bahwa tantangan-tantangan tersebut tidak bisa diselesaikan secara unilateral, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas negara dan lintas budaya. Dengan nada yang optimistis namun realistis, Prabowo mengajak dunia untuk kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan keadilan sosial sebagai fondasi utama dalam membangun tatanan global yang lebih damai.

Di akhir pidatonya, Prabowo menyampaikan harapan agar peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi masa lalu, tetapi juga momentum untuk menata masa depan yang lebih cerah. Ia menutup dengan ucapan terima kasih kepada Presiden Xi Jinping atas undangan dan sambutan hangat, serta menyatakan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dengan Tiongkok dalam semangat persahabatan dan saling menghormati. Tepuk tangan meriah dari para delegasi menjadi penanda bahwa pesan yang dibawa Prabowo telah menggema melampaui batas-batas diplomatik, menyentuh inti dari harapan bersama umat manusia: hidup dalam damai, bermartabat, dan saling mendukung.

Meski sempat tertunda akibat demonstrasi di dalam negeri, kehadiran Prabowo di Beijing menjadi simbol kuat komitmen Indonesia dalam menjaga hubungan persahabatan dengan Tiongkok. Kunjungan ini tidak hanya mencerminkan stabilitas hubungan bilateral, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam menjalankan diplomasi aktif dan terbuka di tengah dinamika global yang kompleks. Dengan semangat persahabatan dan kerja sama, Prabowo membawa pesan bahwa Indonesia siap melangkah ke masa depan sebagai mitra strategis yang tangguh dan visioner di panggung dunia.(JS)

Belum ada Komentar untuk "Indonesia di Tengah Arus Global: Prabowo dan Diplomasi Multilateral"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel