-->
Loading...

Habib Rizieq bentrok di Pemalang: Narasi Keagamaan Menjadi Ajang Perebutan Pengaruh

ilustrasi dibuat menggunakan AI Copilot

45news.id - Pada malam 23 Juli 2025, Dilansir dari Kompas.com Kejadian ini berada di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menjadi saksi dari sebuah peristiwa yang mengguncang ruang publik keagamaan di Indonesia. Pengajian akbar yang menghadirkan Habib Muhammad Rizieq Shihab, tokoh kontroversial dan eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI), berubah menjadi arena bentrokan berdarah antara dua organisasi massa Islam: Front Persatuan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Source:https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/07/24/164535988/ricuh-pengajian-rizieq-shihab-di-pemalang-dipicu-bentrok-dua-ormas

Acara yang awalnya bertujuan memperingati Tahun Baru Islam dan Haul KH Muhammad Hasyim itu telah dipersiapkan sejak sore hari dan berlangsung hingga dini hari. Namun, ketegangan mulai terasa sejak beberapa hari sebelumnya. PWI-LS secara terbuka menolak kehadiran Habib Rizieq, dengan alasan bahwa ceramah beliau kerap memicu polarisasi dan menyebarkan narasi yang dianggap provokatif. Bahkan, pertemuan antara PWI-LS, Kesbangpol, Dandim, dan Polres telah menghasilkan kesepakatan informal agar Rizieq tidak hadir. Sayangnya, kesepakatan itu gagal ditegakkan.

Sekitar pukul 22.30 WIB, ratusan massa PWI-LS yang telah berkumpul di masjid sekitar lokasi mulai bergerak mendekati panggung utama. Di sisi lain, massa FPI yang mengenakan pakaian putih menjaga area pengajian. Bentrokan pun pecah: lemparan batu, kayu, botol, bahkan senjata tajam mewarnai malam itu. Menurut saksi mata, insiden berlangsung singkat namun intens, sekitar 15 menit. Sebanyak 15 orang terluka, termasuk empat anggota kepolisian, dan dua korban dilaporkan dalam kondisi kritis. Seluruh korban dilarikan ke RS Siaga Medika dan RSI Al Ikhlas Pemalang untuk mendapatkan perawatan.

Dilansir dari TribunNews Menyatakan Pihak kepolisian, yang telah menyiapkan 675 personel gabungan dari Polri, TNI, dan unsur terkait, segera melakukan evakuasi dan pengamanan. Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menyatakan bahwa situasi telah kembali kondusif, namun aparat tetap siaga untuk mencegah bentrokan susulan. Pemerintah daerah juga berjanji akan menanggung biaya pengobatan para korban.
source:https://wartakota.tribunnews.com/2025/07/26/polda-jateng-sebut-fpi-tidak-bikin-laporan-usai-bentrok-dengan-pwi-ls-di-pemalang

Dari sisi hukum, kuasa hukum Habib Rizieq, Azis Yanuar, menyatakan bahwa pihaknya akan mendampingi panitia dan warga yang menjadi korban untuk melaporkan insiden ini ke polisi. Habib Rizieq sendiri dalam kondisi aman dan telah kembali ke Jakarta.
source:https://wartakota.tribunnews.com/2025/07/26/polda-jateng-sebut-fpi-tidak-bikin-laporan-usai-bentrok-dengan-pwi-ls-di-pemalang

Namun, di balik bentrokan ini tersimpan pertanyaan yang lebih dalam: mengapa narasi keagamaan bisa memicu kekerasan? Dari sudut pandang sosiologis, kehadiran tokoh karismatik seperti Habib Rizieq membawa beban simbolik yang besar. Ia bukan sekadar penceramah, melainkan representasi dari ideologi tertentu yang menantang arus utama. Di sisi lain, PWI-LS mengklaim bahwa mereka berusaha menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan menolak ceramah yang dianggap menyebarkan kebencian serta membelokkan sejarah dan budaya.
Source:https://news.detik.com/berita/d-8028437/penjelasan-pwi-ls-soal-bentrokan-saat-acara-habib-rizieq-di-pemalang

Dari perspektif politik identitas, bentrokan ini mencerminkan perebutan ruang pengaruh antara dua kutub yang berbeda dalam Islam Indonesia: satu yang menekankan ketegasan dan perlawanan, dan satu lagi yang mengedepankan moderasi dan nasionalisme. Negara pun berada di tengah dilema: membiarkan ekspresi keagamaan berjalan bebas, atau menegakkan batas agar tidak menjadi alat provokasi.


Bagi masyarakat luas, insiden ini menjadi pengingat bahwa kerukunan bukanlah hasil dari keseragaman, melainkan dari kemampuan untuk mengelola perbedaan secara dewasa. Ketika ruang publik keagamaan menjadi ajang benturan ideologi, maka yang paling rentan adalah masyarakat sipil yang hanya ingin menjalankan ibadah dengan tenang.

Belum ada Komentar untuk "Habib Rizieq bentrok di Pemalang: Narasi Keagamaan Menjadi Ajang Perebutan Pengaruh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel